Gadis Kecil
Aku beruntung pamanku mengijinkanku tinggal
dirumah lamanya agar aku bisa lebih menghemat uang dan juga lebih dekat dengan
sekolahku, sayangnya aku harus tinggal sendirian karna pamanku tinggal dirumah
barunya yang lebih dekat dengan pekerjaannya, pamanku juga berpesan agar aku
jangan terlalu kepo seperti dora jika mendengar sesuatu yang aneh, agak aneh
yaa?
Teman-temanku juga tak ada satupun mau tinggal
bersamaku, mungkin karna rumahya terlihat tua dan menakutkan, dan juga perlu
sedikit renovasi disana, sini, dan situ, aku juga tak pernah bisa tidur nyenyak
dirumah ini dan sering terbangun tengah malam
Seperti malam ini, lagi-lagi aku terbangun
tengah malam, ini menyebalkan.
Berkali-kali aku mencoba tidur lagi, tapi
gagal, rasanya sangat tidak nyaman, apalagi dengan gemericik suara hujan di
atap yang seakan sengaja menggangu tidurku, aku menyerah kuputuskan untuk
menonton TV sambil bermain dengan mainan anak pamanku yang tertinggal dalam
kotak agar aku tidak bosan
Bangun dimalam hari membuatku lapar, sialnya
aku tak pernah menyimpan makanan, aku hanya berharap menemukan makanan atau
sepotong kue seperti yang aku temukan hari lalu, tapi aku sama sekali tidak
menemukan apa-apa, aku harus membelinya keluar kalo tak mau kelaparan
Kulihat handphoneku menunjukan pukul 01:45,
apa masih ada orang berjualan malam-malam begini? Sebenarnya agak malas saat
harus keluar malam-malam dan hujan seperti ini, tapi aku nekat saja karna
memang sudah sangat kelaparan, kupakai jas hujanku serta kuambil payung dan
segera menerobos hujan menuju warung-warung makanan di ujung gang
Susana diluar sangat sepi, karna jarak antara
rumah dengan rumah lainya cukup jauh serta lampu penerangan jalan yang redup,
ditambah diluar hujan yang lebat sekali sedikit membatasi pengilihatanku,
hujannya sangat lebat hingga airnya meluap hampir sebatas mata kakiku, ini
dingin sekali
Aku berjalan sangat hati-hati agar tak
terperosok kedalam lubang karna jalanya masih terbuat dari tanah, baru keluar
beberapa langkah sekarang perhatianku tertuju dengan seorang gadis yang sedang
berdiri diam di pinggir jalan, walaupun aku tak bisa melihat dengan jelas tapi
aku yakin dia hanyalah seorang gadis kecil, mungkin kira-kira berusia 13-15
tahunan
Dia hanya berdiri diam saja ditengah hujan
lebat, aku merasa ada yang salah denganya, dia menghadap tepat kearahku
Aku melambatkan langkahku, rambutnya yang
sedikit panjang menutupi sebelah matanya, dan matanya yang sebelah menatap
kosong kearahku, dan tanganya terlihat sedikit tidak normal, dia punya tangan
dengan ukuran yang panjang untuk anak seusianya kira-kira sebatas lutut, dan
kuku-kuku jarinya juga terlihat aneh, seperti bersisik atau berminyak
Perasaanku semakin tidak enak, aku semakin
memperlambat langkahku, hingga tiba-tiba tubuhnya bergetar, seketika aku
berhenti, hujan semakin deras
Walupun aku baru disini, tapi aku sudah
mengenal banyak tetangga-tetanggaku, tapi aku sama sekali tidak pernah melihat
gadis ini, dia berhenti bergetar, rambutnya yang panjang kini menutupi seluruh
wajahnya karna guyuran hujan yang sangat deras, ntah kenapa aku merasa dia
mentapku dengan tajam dibalik rambut itu
Nafasku semakin tidak teratur saat aku tepat
didepanya, aku takut tapi aku mencoba memayunginya dari samping, karna aku
sedikit takut dengan tatapanya, tapi aku ingin berbicara denganya sebentar,
mungkin dia tersesat dan butuh pertolongan
Dari samping aku bisa melihanya cukup jelas,
dia memakai baju tidur lengan pendek, dan tanganya memang sedikit bersisik,
mungkin kelainan kulit, tapi aku tak pernah melihat yang seperti itu, dia juga tidak
bereaksi apa-apa saat aku berdiri disampinya dan memayunginya
“hay...nak? apa kau tersesat?” tapi lagi-lagi
dia tak bereaksi apa-apa hanya menatap kedepan, ingin sekali aku mengibaskan
rambutnya agar melihat wajahnya, tapi aku takut dia tersingung, aku tanyakan
macam-macam tapi dia tidak menjawab juga, aku mulai berpikir itu patung yang
sengaja untuk menkut-nakuti
Dan saat aku mau meninggalkan perhatianku
tertuju pada sebuah tulisan di punggung bajuya, aku mengeja lirih ‘happy birthday’, seketika wajahnya langsung
berbalik dan melotot tajam kearahku serta mulut mengaga lebar dengan senyuman
gilanya
Sontak aku kaget dan langsung melarikan diri
keujung gang yang terlihat agak ramai dengan kendaraan yang berlalu-layang
Aku berlari sekencang-kencangnya dan merasa
kalo dia menejarku, tapi saat kulihat kebelakang dia sama sekali tidak
mengejarku, tapi aku tak perduli aku terus lari sekencang-kencangnya
Hingga akhirnya sampai di ujung gang, beberapa
orang menatatapku aneh, tapi aku tak terlalu memikirkanya, mereka tak tau apa
yang aku alami
Setelah cukup membeli beberapa makanan,
awalnya sudah tidak memikirkan hal itu lagi, tapi saat aku mau kembali bayangan
itu teringat kembali, apa ada orang yang bisa mumutarkan kepalanya 180 derajat
seperti burung hantu, itu sungguh mengerikan, jadi aku memutuskan untuk memutar
jalan saat kembali kerumah walau jaraknya cukup jauh dan setidaknya tidak
melewati gang itu lagi
Saat hampir sampai dirumah aku melihat sedikit
kejanggalan, karna seluruh lampu rumah pamanku mati, dan aku juga baru sadar
kalo aku lupa menutup pintu, aku takut kembali kerumah dan memutuskan untuk
mengingap di salah satu temanku
Keesokan harinya saat aku kembali kerumah hal
yang lebih aneh terjadi, sangat kotor, banyak lumpur dilantai, dan seluruh
ruangan diacak-acak seperti ada pencurian tapi sama sekali tak ada barang yang
hilang, pamanku juga menanyakan kabarku melalui pesan singkat
Pikiranku kembali berputar memikirkan semua
hal yang telah terjadi, termasuk gosip-gosip yang beredar dipara tetangga yang
mengatakan kebiasaan aneh pamanku yang suka membeli mainan dan merayakan ulang
taun anak padahal sudah tidak memiliki anak lagi
Aku menelan ludah, seketika aku sangat
ketakutan dan langsung lari terbirit-birit dari rumah itu sesaat setelah aku
mendengar suara anak kecil “kueku ada diperutmu yaa?
creepypasta creepy pasta urband lagend horror cerita distrubing
Gadis Kecil
Reviewed by ZOM
on
19.34.00
Rating:
Post a Comment